BIOLOGI SMP IX - SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Halo
teman-teman..!!^^
Udah lama nih, saya menghilang dari peradaban blog,,
Sekarang, aku mau share tentang biologi.
Soalnya, baru-baru ini aku dapet tugas, membuat presentasi tentang Sistem Reproduksi Pada Manusia
Aku pengen share dikit apa yang udah aku dapet,
Semoga bermanfaat... ^^
Udah lama nih, saya menghilang dari peradaban blog,,
Sekarang, aku mau share tentang biologi.
Soalnya, baru-baru ini aku dapet tugas, membuat presentasi tentang Sistem Reproduksi Pada Manusia
Aku pengen share dikit apa yang udah aku dapet,
Semoga bermanfaat... ^^
SISTEM
REPRODUKSI PADA MANUSIA
Ada temen-temen
yang tau nggak, reproduksi itu apa??
Reproduksi
berasal dari kata 'Re' yang berarti mengulang, dan 'Produksi' berarti membuatJadi. Reproduksi berarti 'membuat kembali'
Reproduksi adalah cara makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang
memiliki sifat yang sama dengan induknya
Sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk betina.
Dalam sistem reproduksi manusia, tiap-tiap induk mempunyai organ reproduksi.
Sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk betina.
Dalam sistem reproduksi manusia, tiap-tiap induk mempunyai organ reproduksi.
A. ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA
Berdasarkan
cara perkembangbiakannya manusia tergolong vivipar dengan fertilisasi
internal.
Ditinjau dari
jenis kelaminnya, manusia dapat dibedakan menjadi pria dan wanita. Pria dan
wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.
1.Sistem
Reproduksi Pada Pria
Organ
reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan
pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita.
Organ
reproduksi pria terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens,
kantong sperma, dan penis.
a. Testis :
Testis
berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
Testis
tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum atau kantong buah
zakar. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon
kelamin (testosteron).
b. Vas deferens
:
Vas defferens merupakan
saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah
sepasang.
Bagian ujungnya
terletak di dalam kelenjar prostat.
c. Kantong sperma :
Kantong sperma
berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum dikeluarkan
dari tubuh seorang pria.
d. Penis :
Di dalam penis
terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
2.
Sistem Reproduksi Pada Wanita
Organ
reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi
(saluran telur), dan vagina.
a. Ovarium
Ovarium
berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium
terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium
diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan
yang
mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi
perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium.
Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
b. Oviduk
Oviduk
berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan
peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae).
Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan
Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan
sel telur oleh
sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke
rahim (uterus). Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio hingga
dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu
ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran
panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks
uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan
rahim).
Dinding rahim
terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Endometrium
menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah
yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada
zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
c. Vagina
Vagina
berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut
mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam
vagina
terdapat lendir
yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
B. SIKLUS MENSTRUASI
picture by :
http://www.fertitest.co.id/theme/blue/images/4.jpg
Siklus
menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata
berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai
hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai
hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
1.
Fase Menstruasi
Fase
ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan
produksi hormon esterogen dan progesteron.
Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase Pra-Ovulasi
Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase Pra-Ovulasi
Fase
Pra-Ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas gonadotropin
yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH.
FSH
singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel
dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Peningkatan
kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang
bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina
sehingga mendukung kehidupan sperma.
3.
Fase Ovulasi
Jika
siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan
LH.
LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase Pasca Ovulasi
Fase
ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
C.
FERTILISASI
Jika
sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium.
Pelepasan
telur dari ovarium disebut ovulasi.
Setelah
ovulasi sel telur ditangkap oleh infundibulum dan segera menuju ke saluran
fallopi,
di saluran inilah terjadi pembuahan.
Bila
sel telur telah dibuahi menjadi zigot dan zigot berkembang menjadi embrio yang
kemudian
menempel pada dinding rahim melalui plasenta
Dan
berkembang di dalam rahim.
1.
Perkembangan Janin
1)
Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2)
Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari
tangan,hidung,
dan kaki.
3)
Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran
kepalanya
lebih besar dari pada ukuran badan.
4)
Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah
lengkap.
5)
Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
2.
Selaput pembungkus Janin
a.
Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya
embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk
menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
b.
Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion.
Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang
berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
c.
Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan
plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang
pertama.
d.
Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk
respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan
epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai
penghubung embrio dan plasenta.
E.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI
1.
Sifilis
Sifilis adalah
penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri.
Tanda-tanda
sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan
bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh
tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak
kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan
dan gila.
Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan
antibiotik secara cepat.
2.
Gonorhea
Gonorhea ini
bisa disebut juga kencing nanah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
Gejala dari gonorhea, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing.
Gejala dari gonorhea, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing.
Bakteri
penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa
nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Penyakit ini
dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara
cepat
3.
Herpes Genetalis
Herpes
genetalis disebabkan oleh virus.
Virus penyebab
penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes
genetalis,
antara lain
timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang
terbuka atau
lepuhan berair.
4.
AIDS
disebabkan oleh
infeksi HIV.
Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
pencegahan :
1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
pencegahan :
1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
2) Memeriksa
darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi
virus HIV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar